MAKALAH KEWIRAUSAHAAN Evaluasi dan Pengembangan Usaha
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan
kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Evaluasi dan
Pengembangan Usaha” dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan makalah
ini, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai dengan
lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari
berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas terselesainya makalah ini, maka dengan
tulus penulis sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan makalah
ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan
maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir
kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat
diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan judul
makalah ini.
Pinangsori, Agustus 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR
ISI ............................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A.
Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah ........................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN .......................................................................... 3
A.
Evaluasi Usaha ................................................................................ 3
B.
Laporan Kegiatan Hasil Usah ......................................................... 4
C.
Rasio Keuangan ............................................................................. 7
D.
Teknik Pengembangan Usaha ......................................................... 9
BAB
III PENUTUP................................................................................... 12
A.
Kesimpulan ..................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA ............................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Evaluasi Usaha adalah Suatu aktivitas untuk melakukan
analisis kinerja suatu usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya
adalah membandingkan rencana usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai
dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi.
Suatu usaha dikatakan berhasil
apabila usaha tersebut dapat memenuhi kewajiban
membayar bunga modal, alat - alat luar yang digunakan, upah
tenaga kerja luar serta sarana produksi yang lain dan
termasuk kewajiban pada pihak ketiga.
Bagi pelaku usaha baik itu Usaha Kecil, Usaha Mikro atau
Usaha menengah mengalami kemandegan dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu
yang tidak diinginkan dan tidak dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan
selalu mengalami kemajuan Usaha dari waktu ke waktu. Akan tetapi kemandegan dan
stagnasi usaha terkadang menjadi sesuatu hal yang tidak bisa dihindarkan,
bahkan terkadang harus mundur beberapa tahap. Banyak hal yang bisa mempengaruhi
kondisi usaha kita, pasar yang mulai lesu, persaingan yang makin ketat,
produktifitas menurun, biaya produksi yang meningkat dan lain-lain. Bagaimana
agar usaha selalu mengalami kemajuan, atau paling tidak tidak surut ke
belakang? Setelah rencana bisnis yang kita buat dengan baik apakah sudah
cukup? tentu tidak kita perlu melakukan evaluasi dan monitoring usaha. Kuci
untuk menuju sukses usaha adalah melakukan evaluasi terhadap usaha yang sudah
dilaksanakan.
Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang
berlangsung terus menerus dan berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari
kegiatan montoring setiap proses dalam usaha yang dijalankan, dari hasil
monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran dan pencapaian apa yang
sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang enterpreneur sekaligus
menjadi sarana belajar dan proses mengupgrade diri. dalam proses inibisa jadi
ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses bisnis.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Apa pengertian dari evaluasi usaha?
2. Bagaimana
cara menyusun laporan kegiatan hasil usaha?
3. Bagaimana
rasio keuangan?
4.
Bagaimana teknik pengembangan usaha?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Evaluasi Usaha
a.
Pengertian
Mehrens dan Lelman, 1978, evaluasi adalah suatu proses dalam
merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan
untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.
Hj. Saminem, SKM, evaluasi adalah seperangkat tindakan yang
saling berhubungan untuk mengukur pelaksanaan dan berdasarkan pada tujuan dan
kriteria
Endang Sri Astuti dan Resminingsih, evaluasi merupakan
pemikiran kritis terhadap keberhasilan dan kekurangan dalam sebuah program
pengembangan diri yang telah dilakukan seseorang.
Evaluasi usaha adalah suatu aktivitas
untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis. Prinsip dasar utama
evaluasi usaha yaitu membandingkan rencana usaha yang sudah dibuat sebelum
kegiatan dimulai dengan apa yang sudah dicapai pada akhir masa produksi. Sebuah
usaha dapat dikatakan berhasil jika usaha tersebut bisa memenuhi kewajiban
membayar bunga modal, upah tenaga kerja luar, alat-alat luar yang digunakan, serta sarana
produksi yang lainnya dan juga termasuk kewajibannya pada pihak ketiga.
b. Tujuan Evaluasi Usaha
Tujuan evaluasi usaha adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan usaha, apakah usaha tersebut sudah berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan memberikan hasil seperti apa yang diharapkan.
c. Kegunaan Evaluasi Usaha
Kegunaan
dari adanya evaluasi usaha yaitu:
- Untuk memperkecil resiko kegagalan investasi dan dapat memperbesar peluang keberhasilan investasi yang bersangkutan.
- Untuk memandu pemilik dana untuk dapat mengoptimalkan penggunaan dana yang dimiliki.
B.
Laporan
Kegiatan Hasil Usaha
Menurut Kamus Besar Akuntansi,
laporan keuangan (financial statements) adalah laporan-laporan yang
berisi informasi tentang kondisi keuangan dari hasil operasi perusahaan pada
periode tertentu. Manfaat laporan keuangan antara lain sebagai berikut.
1. Bagi Pihak Internal
a)
Investor/Pemilik Perusahaan
Menilai kemampuan perusahaan dalam
memberikan balas jasa dan menyediakan kesempatan bekerja untuk jangka waktu
yang lama.
b)
Pengelola/Direksi/Manajer
Memberikan informasi yang digunakan
dalam pengambilan keputusan, evaluasi usaha yang sedang berjalan, melakukan budgeting,
dan kontrol internal.
c)
Karyawan/Tenaga Kerja
Menilai kemampuan perusahaan dalam
memberikan balas jasa dan menyediakan kesempatan bekerja untuk jangka waktu
yang lama.
2. Bagi Pihak Eksternal
a)
Pemerintah
Sebagai acuan untuk menetapkan pajak
dan sebagai dasar untuk menyusun statistic pendapatan nasional.
b)
LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)
Sebagai acuan dalam menentukan
perusahaan mana yang mau dan mampu memberikan bantuan dana bagi sebuah kegiatan
dalam masyarakat.
c)
BPS (Badan Pusat Statistik)
Sebagai rekapan kondisi keuangan
suatu perusahaan untuk rekapitulasi keuangan bangsa Indonesia.
d) Pemberi
Pinjaman (Kreditor)
Menilai apakah lembaga yang diberi
pinjaman dana bisa mengembalikan sebelum jatuh tempo atau tidak.
e) Pelanggan
Sebagai sumber informasi tentang
keberlangsungan perusahaan. Pelanggan yang loyal membutuhkan hubungan jangka
panjang dan langgeng.
a.
Teknik Menyusun Laporan Keuangan
Tujuan penyusunan laporan pengelolaan usaha adalah untuk
mengetahui posisi tenaga kerja, keuangan, peralatan, bahan baku, produksi,
pemasaran, penjualan, pendistribusian, promosi, likuiditas, solvabilitas dan
rentabilitas usaha.
Jenis laporan :
1) Laporan
lisan: laporan yang disampaikan dengan
lisan dan langsung dilaporkan oleh penyusun kepada pimpinan perusahaan mengenai
maju mundurnya pengelolaan usaha
2)
Laporan tertulis: laporan yang disusun secara tertulis mengenai
pertanggungjawaban bawahan kepada atasannya.
b.
Langkah penyusunan laporan
1) Penyusun harus mengetahui kepada
siapa laporan tersebut harus dilaporkan
2) Penyusun mengetahui bidang apa yang
ahrus dilaporkan
3) Bidang manakah dari masalah
pengelolaan usaha yang akan dikemukakan dalam isi laporannya.
4) Bentuk laporan pengelolaan usaha
yang bagaimana dalam penyusunan laporan usaha agar penyajiannya dapat diterima
5) Penyusun harus menyadari bahwa pihak
yang akan menerima laporan belum mengerti tentang isi laporan
6) Penyusun sebelumnya harus mengetahui
apakah masalah yang dilaporkannya ada hubungannya dengan masalah lainnya
7) Informasi yang melatarbelakangi
masalah/bidang yang akan dikemukakan dalam laporan, perlu dimiliki oleh seorang
wirausaha yang memiliki perusahaan
c.
Sistematika penyusunan laporan pengelolaan usaha
1) Judul laporan (ditulis pada
sampulnya)
2) Daftar isi laporan (terdiri atas
bab, pasal dan ayat)
3) Masalah pokok laporan (memuat tujuan
laporan, tujuan penilaian, tujuan penelahaan, dsb.
4) Batang tubuh laporan (memuat semua
fakta, data, pandangan, dan alasan-alasannya.
5) Penutup laporan (berisi laporan)
6) Sumber-sumber laporan usaha
7) Lampiran-lampiran laporan usaha
d. Macam-macam Laporan Keuangan
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
tahun 2007 yang berlaku di Indonesia, laporan keuangan terdiri dari sebagai
berikut.
1. Laporan Laba Rugi (Statement of Income)
Adalah laporan yang memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada suatu periode akuntansi (satu tahun).
Laba bersih = laba kotor - beban usaha
2. Laporan Perubahan Modal (Statement of Equity)
Adalah laporan yang memperlihatkan perubahan modal pemilik atau laba yang tidak dibagikan dalam suatu periode akuntansi.
Modal akhir = (modal awal + laba usaha) – prive
Contoh soal:
Jika diketahui modal awal Rp 500.000, laba usaha Rp 200.000, dan prive Rp 100.000, hitunglah besarnya modal akhir!
Diketahui:
Modal awal = Rp 500.000
Laba usaha = Rp 200.000
Prive = Rp 100.000
Ditanya:
Berapakah besarnya modal akhir?
Jawab:
Modal akhir = (Modal awal + laba usaha) – prive
= (Rp 500.000 + Rp 200.000) – Rp 100.000 = Rp 600.000
Jadi, besarnya modal akhir adalah Rp 600.000.
3. Neraca (Balance Sheet)
Adalah laporan keuangan yang berisi tentang keadaan aktiva dan pasiva.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)
Adalah laporan yang menunjukkan aliran uang yang diterima dan digunakan perusahaan pada satu periode akuntansi berikut sumber-sumbernya.
C.
Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah suatu perbandingan antara suatu jumlah tertentu
dengan jumlah yang lain, yang bertujuan untuk memberikan gambaran baik buruknya
posisi keuangan suatu perusahaan.
Secara umum, rasio keuangan terdiri dari:
1. Rasio Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan aktiva guna memperoleh pendapatan dalam waktu singkat. Ada dua macam rasio likuiditas.
a. Rasio
lancar (current ratio)
Adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi utang jangka
pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya.

Apabila dalam suatu perusahaan terdapat jumlah keseluruhan
aktiva lancar sebesar Rp 700.000 dan jumlah hutang lancarnya sebesar Rp
300.000, maka hitunglah current ratio-nya!
Diketahui:
Aktiva
lancar = Rp 700.000
Hutang
lancar = Rp 300.000
Ditanya:
Berapakah
current ratio-nya?
Jawab:

Current
ratio = (700.000 : 300.000) x
100% = 233%
Jadi, besarnya current ratio
adalah 233%.
b. Rasio
cepat (acid-test/quick ratio)
Merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi utang jangka
pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid, seperti kas, sekuritas
(surat berharga), dan tagihan yang belum dibayar oleh pelanggan.

2. Rasio Solvabilitas
Merupakan perbandingan antara dana yang disediakan oleh pemilik dengan dana yang dipinjam dari kreditur. Ada dua macam rasio solvabilitas.
a. Rasio
utang (debt ratio)

b. Rasio
kemampuan membayar bunga (time interest earned ratio)

Solvabilitas keuangan diukur dari
sejauh mana bunga obligasi dapat ditutup oleh laba. Pada umumnya bank lebih
suka meminjamkan uang kepada perusahaan yang labanya jauh melebihi pembayaran
bunga.
Rasio ini
membandingkan rasio laba sebelum bunga dan pajak (Earning Before Interest
and Tax/EBIT) terhadap pembayaran bunga.
3. Rasio Rentabilitas/Rasio Profitabilitas
Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba. Rasio rentabilitas dapat dihitung dengan du acara.
a. Margin
laba operasi (operating profit margin/OPM)

b. Pengembalian
atas modal/ekuitas (Return On Equity/ROE)

Ekuitas/modal (equity) adalah hak pemilik atas aktiva perusahaan
yang merupakan kekayaan bersih (jumlah aktiva dikurangi kewajiban).
Contoh
soal:
Laba usaha sebuah perusahaan Rp 4.000.000, modal usaha Rp
48.000.000 yang terdiri dari modal sendiri Rp 30.000.000 dan hutang Rp
18.000.000. Hitunglah rentabilitas ekonomisnya!
Diketahui:
Laba
bersih =
Rp 4.000.000
Modal/ekuitas
= Rp 48.000.000
Ditanya:
Berapakah
rentabilitas ekonomisnya?
Jawab:

ROE
= (4.000.000 : 48.000.000) = 8,3%
Jadi,
rentabilitas ekonomisnya adalah 8,3%
D. Teknik Pengembangan Usaha
1. Perluasan Skala Usaha
1) Menambah
kapasitas mesin, tenaga kerja, dan jumlah modal untuk investasi.
2) Menambah
jenis barang atau jasa yang akan dihasilkan.
3) Menambah
lokasi usaha di tempat/kota/negara lain. Misalnya, perusahaan Coca Cola yang
berasal dari Amerika memperluas skala usahanya dengan membuka cabang di seluruh
dunia.
2. Perluasan Cakupan Usaha/Diversifikasi Usaha
Dilakukan dengan mengembangkan jenis usaha baru di wilayah usaha yang baru, serta dengan jenis produk yang baru dan bervariasi. Contoh diversifikasi usaha di bidang pertanian, adalah usaha yang berkembang menjadi agroindustri, agrowisata, agrobisnis, dan lain-lain.
3. Perluasan dengan Kerja Sama, Penggabungan, dan Ekspansi Baru
a. Joint
Venture
Adalah kerjasama beberapa perusahaan dari negara yang berbeda
menjadi satu perusahaan untuk mewujudkan konsentrasi perusahaan yang lebih
padat.
Contoh:
1) Sony
Ericsson yang merupakan joint venture antara Sony dan Ericsson.
2) Lombok
Tourism Development Corporation (LTDC) yang merupakan joint venture
antara PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Bali Tourism Development
Corporation (BTDC) dari Indonesia dengan Emaar Properties dari Arab.
b. Trust/Merger
Adalah penggabungan dua perseroan menjadi satu perusahaan.
Salah satu perusahaan tersebut akan tetap berdiri dengan nama yang sama,
sementara perusahaan yang lain akan hilang, dan kekayaannya menjadi milik
perusahaan yang baru. Merger dibagi menjadi 3, yaitu:
1) Merger
Horisontal
Dilakukan oleh usaha
sejenis. Misalnya, merger antara dua perusahaan roti.
2) Merger
Vertikal
Dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan yang saling berhubungan. Contohnya: perusahaan pemintalan
benang merger dengan perusahaan kain, perusahaan ban merger
dengan perusahaan mobil.
3) Merger
Kon Generik
Adalah merger
diantara dua atau lebih perusahaan yang saling berhubungan, tetapi bukan
terhadap produk yang sama. Contoh merger antara bank dengan perusahaan
leasing.
4) Konglomerat
Dilakukan oleh
berbagai perusahaan dengan produk-produk yang berbeda dan tidak berkaitan.
c.
Holding Company/Akuisisi
Adalah penggabungan beberapa perusahaan dengan satu
perusahaan bertujuan untuk memiliki saham dan bisa mengatur perusahaan
tersebut.
Contoh:
1) PT
Semen Gresik Tbk. membentuk perusahaan induk (holding company) bagi
Semen Gresik, Semen Padang, dan Semen Tonasa. Dari ketiga perusahaan tersebut,
permodalan Semen Gresik-lah yang paling kuat, sedangkan pertumbuhan kinerja
Semen Padang dan Tonasa tidak terlalu baik. Oleh karena itu, PT Semen Gresik
Tbk. melakukan holding company untuk meningkatkan kinerja
perusahaannya.
2) Bank
Rakyat Indonesia (BRI) mengakuisisi seluruh saham (100%) Bank Jasa Arta.
3)
d.
Sindikat
Adalah kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan
proyek khusus berdasarkan perjanjian.
Contoh:
1) Di
Amerika Serikat, WPIX Studios di New York melakukan sindikat dengan CNN untuk
program berita Headline News.
e.
Kartel
Kesepakatan tertulis antara beberapa perusahaan yang sejenis
untuk mengatur dan mengendalikan berbagai hal (misalnya: harga dan pemasaran)
dengan tujuan menekan persaingan dan meraih keuntungan.
Contoh:
1) Kerja
sama antara PT Semen Gresik, PT Holcim Indonesia, dan PT Indocement yang
menguasai pangsa pasar dan mampu mengontrol harga semen di dalam negeri.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Lakukan Evaluasi Usaha sebelum Usaha berada dalam titik yang
mengkhawatirkan, sedini mungkin evaluasi dapat dilakukan maka ini merupakan
tindakan mencegah dari kegagalan usaha.
Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang
mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang
membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi
salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan
dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang
sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis.
Evaluasi adalah melihat apa yang telah dilakukan,apa yang
telah dicapai dan bagaimana mencapainya.Evaluasi adalah perbandingan antara
dampak nyata dari proyek dengan perencanaan strategis yang disepakati. Evaluasi
bisa bersifat formatif yaitu dilakukan ditengah berlangsungnya proyek atau
organisasi agar tejadi perbaikan. Evaluasi juga bersifat sumatif yaitu
mengambil pelajaran dari suatu proyek yang sudah selesai
DAFTAR PUSTAKA
Terima kasih banyak materinya
ReplyDeleteOk Terima kasih kembali
Deletesaya khawatir ketika saya akan membeli rumah saya dengan nilai kredit buruk saya. saya ditolak pinjaman dari bank saya dan tidak bisa mendapatkannya. Saya menjelaskan kepada seorang teman, dia kemudian memperkenalkan saya kepada pria terhebat sepanjang masa pedro jerome. saya menjelaskan masalah saya kepadanya dengan mengirim teks ke suratnya dan dia membantu saya menyelesaikan semuanya dalam waktu 3 hari kerja. dia memberi saya pinjaman 400,000.00 euro untuk membayar rumah saya di mana saya juga digunakan untuk mengembangkan bisnis saya juga. semoga Tuhan memberkatinya! Anda dapat mengajukan pinjaman cepat dari mr pedro jerome yang bekerja dengan sekelompok investor .. dia penyihir yang dibicarakan semua orang di seluruh internet .. hubungi dia melalui surat di mr pedro pedroloanss@gmail.com. nomor whatsapp: +18632310632.
ReplyDeleteOk
ReplyDelete