MAKALAH Kerajaan Kutai
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kerajaan Kutai” dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas terselesainya makalah ini, maka dengan tulus penulis sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan judul makalah ini.
Pinangsori, November 2018
Penyusun
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 3
A. Sejarah Kerajaan Kutai ................................................................... 3
B. Peninggalan Sejarah Kerajaan Kutai ............................................... 4
C. Kehidupan Politik, Sosial dan Budaya, serta Ekonomi .................. 6
D. Masa Keruntuhanya Kerajaan Kutai ............................................... 8
BAB III PENUTUP .................................................................................. 10
A. Kesimpulan ..................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerajaan Hindu merupakan pelopor berdirinya Negara hindu di Indonesia. Banyak kerajaan-kerajaan hindu di Indonesia. Sejak masuknya budaya hindu ini Zaman Prasejarah mulai berganti menjadi Zaman Sejarah. Kerajaan hindu di Indonesia mempunyai sejarahnya masing-masing, seperti Kerajaan Kutai. Agar lebih memahami Kerajaan Kutai, kita harus mempelajari sejarah-sejarah Kerajaan Kutai.
Kerajaan Kutai Martapura merupakan kerajaan Hindu pertama di Indonesia, dan dikatakan bahwaagama Hindu telah menyebar dari abad ke-II dan III tahun masehi dibawa dengan jalan damai melaluipenganutnya yang rata-rata sebagai saudagar, pedagang dan lain-lain. Mereka menetap di daerah-daerah wilayah Indonesia dan terjadilah pembauran kebudayaan dan kepercayaan, Corak Hindu diIndonesia dimulainya dengan munculnya kerajaan Kutai Martapura, Menurut seorang pujangga dari Indiabernama Walmaliki dalam sebuah kidungnya bernama Ramayana, ia menggambarkan negeri yang kayayang menghasilkan logam dan tumbuh-tumbuhan serta menjadikan daerah itu menjadi perhatian bangsaHindu (India), Yunani dan Tiongkok, dan mulai terjadilah suatu gejala politik berupa pendirian kampung-kampung yang kemudian menjadi hiasan tujuh Negara di Nusa Emas dan Perak, yang dapat diartikanKerajaan Kutai.
Pada masa petalihan masyarakat kepulauan Indonesia, Kerajaan Kutai mendapat corak yang luar biasa karena telah berlangsungnya pertemuan antara dua peradaban yang maju, yakni corak budaya Hindu dan Budha dengan corak budaya asli yang dimiliki bangsa Indonesia yang berpusat pada tenagatuah dan kesaktian.Mengenai penebaran budaya asli Indonesia menurut seorang bernama Van Helne Geldern sejak4050 tahun yang lalu, yang meninggalkan sipat-sipat pelaut dan cara bertani serta berbahasa dankebudayaan lainnya itu berasal dari hulu sungai Hoang-Ho dan Jang Tse serta sungai Kiang danMekhong (Cina), sedangkan pengaruh dari Sungai Berahmana Putra dan sungai Irwadi (India) semulaberasal dari Semenanjung (Malaysia) yang menuju ke Kalimantan, Filipina, kepulauan Formosa, Jepang,pulau Sumatra dan Jawa, serta Irian. Pada zaman itu orang Yunani menyebut Kepulauan Nusantaradengan nama La Badlon, sedangkan orang Arab menyebutnya Sajabidja
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat penulis sampaikan, antara lain :
1. Bagaimanakah sejarah kerajaan kutai ?
2. Dimanakah letak kerajaan kutai ?
3. Apa saja peninggalan sejarah kerajaan kutai ?
4. Bagaimanakah kehidupan politik, sosial dan budaya, serta ekonomi ?
5. Bagaimanakah masa keruntuhanya kerajaan kutai ?
6. Siapa sajakah nama raja-raja kerajaan kutai ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Kerajaan Kutai
Kutai adalah Hindu-Buddha pertama ada di Indonesia. Letak Kutai kira-kira ada di daerah Muarakaman, di tepi sungai Mahakam di provinsi Kalimantan Timur. Dulu, daerah sungai Mahakam bisa dilayari sampai daerah Muarakaman sehingga cocok banget buat perdagangan. Karena zaman dulu itu nggak ada internet, buat tahu perkembangan Kutai, kita butuh sumber sejarah. Sumber sejarah utama Kutai adalah yupa.
Yupa itu bentuknya kayak tugu peringatan, tapi ada tulisannya. Prasasti yupa ini ada di era raja Mulawarman, sekitar abad ke 5 Masehi. Tulisan yupa ini ditulis dalam huruf pallawa dan bahasa sansekerta. Salah satu yupa itu memberi tahu kita silsilah keluarga Raja Mulawarman. Mulai dari kakeknya, Kudungga, hingga ayahnya, Aswawarman, dianggap seperti dewa Ansuman atau Dewa Matahari.
Raja Mulawarman adalah pemeluk Hindu penyembah dewa Siwa sangat dermawan. Menurut sejarah, Raja Mulawarman bahkan mengorbankan 20 ribu ekor lembu dan kurban emas untuk kaum Brahmana. Sebagai rasa terima kasih, kaum Brahmana membuatkan yupa khusus untuk Raja Mulawarman.
Pada masa pemerintahan Raja Mulawarman, Kutai mengalami masa sangat baik. Pertaniannya subur, dan dilewati jalur perdagangan.
Sementara itu pada abad XIII di muara Sungai Mahakam berdiri Kerajaan bercorak Hindu Jawa yaitu Kerajaan Kutai Kertanegara yang didirikan oleh salah seorang pembesar dari Kerajaan Singasari yang bernama Raden Kusuma yang kemudian bergelar Aji Batara Agung Dewa Sakti dan beristerikan Putri Karang Melenu sehingga kemudian menurunkan putera bernama Aji Batara Agung Paduka Nira.
Proses asimilasi (penyatuan) dua kerajaan tersebut telah dimulai pada abad XIII dengan pelaksanaan kawin politik antara Aji Batara Agung Paduka Nira yang mempersunting Putri Indra Perwati Dewi yaitu seorang puteri dari Guna Perana Tungga salah satu Dinasti Raja Mulawarman (Martadipura), tetapi tidak berhasil menyatukan kedua kerajaan tersebut. Baru pada abad XVI melalui perang besar antara kerajaan Kutai Kertanegara pada masa pemerintahan Aji Pangeran Sinum Panji Ing dengan Kerajaan Kutai Mulawarman (Martadipura) pada masa pemerintahan Raja Darma Setia.
Dalam pertempuran tersebut Raja Darma Setia mengalami kekalahan dan gugur di tangan Raja Kutai Kertanegara Aji Pangeran Sinum Panji, yang kemudian berhasil menyatukan kedua kerajaan Kutai Tersebut sehingga wilayahnya menjadi sangat luas dan nama kerajaannya pun berubah menjadi Kerajaan Kutai Kertanegara Ing Martadipura yang kemudian menurunkan Dinasti Raja-raja Kutai Kertanegara sampai sekarang.
B. Peninggalan Sejarah Kerajaan Kutai
Di abad 21 sekarang ini, beberapa peninggalan sejarah Kerajaan Kutai masih bisa kita temukan di Museum Mulawarman yang letaknya ada di Kota Tenggarong, Kutai Kartanegara. Jika Anda suatu saat berkunjung ke kota itu, sempatkanlah diri Anda untuk menengok bukti kebesaran dari kerajaan kutai. Saya sendiri beberapa waktu lalu berkunjung ke sana. Dengan tiket masuk Rp. 2.000, saya telah berhasil menikmati bukti eksotika masa lampau dengan melihat beberapa penginggalan kerajaan kutai. Apa saja peninggalannya yaitu sebagai berikut :
1. Prasasti Yupa. Prasasti Yupa adalah salah satu peninggalan sejarah kerajaan kutai yang paling tua. benda bersejarah satu ini merupakan bukti terkuat adanya kerajaan hindu yang bercokol di atas tanah Kalimantan. Sedikitnya ada 7 prasasti yupa yang hingga kini masih tetap ada.
2. Ketopong Sultan. Ketopong adalah mahkota Sultan Kerajaan Kutai yang terbuat dari emas. Beratnya 1,98 kg dan saat ini disimpan di Musium Nasional di Jakarta. Ketopong sultan kutai ditemukan pada 1890 di daerah Muara Kaman, Kutai Kartanegara. Di Musium Mulawarman sendiri, ketopong yang dipajang adalah ketopong tiruan 1890 oleh seorang penduduk di sekitar Danau Lipan, Muara Kaman.
3. Kalung Ciwa sendiri hingga saat ini masih digunakan sebagai perhiasan kerajaan dan dipakai oleh sultan saat ada pesta penobatan sultan baru.
4. Kalung Uncal. Kalung Uncal adalah kalung emas seberat 170 gram yang dihiasi liontin berelief cerita ramayana. Kalung ini menjadi atribut kerajaan Kutai Martadipura dan mulai digunakan oleh Sultan Kutai Kartanegara pasca Kutai Martadipura berhasil di taklukan. Adapun berdasar penelitian para ahli, kalung uncal sendiri diperkirakan berasal dari India (Unchele). Di dunia, saat ini hanya ada 2 kalung uncal, satu berada di India dan satunya lagi ada di Museum Mulawarman, Kota Tenggarong.
5. Tali Juwita. Tali juwita adalah peninggalan kerajaan kutai yang menyimbolkan 7 muara dan 3 anak sungai (sungai Kelinjau, Belayan dan Kedang Pahu) yang dimiliki sungai mahakam. Tali juwita terbuat dari benang yang banyaknya 21 helai dan biasanyan digunakan dalam upacara adat Bepelas.
C. Kehidupan Politik, Sosial dan Budaya, serta Ekonomi
1. Kehidupan Politik
Sejak muncul dan berkembangnya Pengaruh Hindu di Kaltim, terjadi perubahan dalam tata pemerintahan, yatu dari sistem pemerintahan kepala suku menjadi sistem pemerintahan Raja atau feodal. Raja-raja yang pernah berkuasa pada kerajaan Kutai adalah sebagai berikut:
1) Kudungga. Raja ini adalah Founding Father kerajaan Kutai, ada yang unik pada nama raja pertama ini, karena nama Kudungga merupakan nama Lokal atau nama yang belum dipengaruhi oleh budaya Hindu. Hal ini kemudian melahirkan persepsi para ahli bahwa pada masa kekuasaan Raja Kudungga, pengaruh Hindu baru masuk ke Nusantara, kedudukan Kudungga pada awalnya adalah seorang kepala suku. Dengan masuknya pengaruh Hindu, ia megubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan dan mengangkat dirinya mejadi raja, sehingga pergantian raja dilakukan secara turun temurun.
2) Aswawarman. Prasasti Yupa menyatakan bahwa Raja aswawarman merupakan raja yang cakap dan kuat. Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai diperluas lagi. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan upacara Asmawedha. Upacara-upacara ini pernah dilakukan di India pada masa pemerintahan raja Samudragupta, ketika ingin memperluas wilayahnya. Dalam upacara itu dilaksanakan pelepasan kuda dengan tujuan untuk menentukan batas kekuasaan kerajaan Kutai. Dengan kata lain, sampai dimana ditemukan tapak kaki kuda, maka sampai disitulan batas kerajaan Kutai. Pelepasan kuda-kuda itu diikuti oleh prajurit kerajaan Kutai.
3) Mulawarman. Raja ini adalah Putra dari raja Aswawarman, ia membawa Kerajaan Kutai ke puncak kejayaan. Pada masa kekuasaannya Kutai mengalami masa gemilang. Rakyat hidup tentram dan sejahtera. Dengan keadaan seperti itulah akhirnya Raja Mulawarman mengadakan upacara korban emas yang amat banyak.
2. Kehidupan Sosial dan Budaya
Berdasarkan isi prasasti-prasasti Kutai, dapat diketahui bahwa pada abad ke -4 M di daerah Kutai terdapat suatu masyarakat Indonesiayang telah banyak menerima pengaruh hindu. Masyarakat tersebut telah dapat mendirikan suatu kerajaan yang teratur rapi menurut pola pemerintahan di India. Masyarakat Indonesia menerima unsur-unsur dari luar dan mengembangkannya sesuai dengan tradisi bangsa Indonesia.
Kehidupan budaya masyarakat Kutai sebagai berikut :
· Masyarakat Kutai adalah masyarakat yang menjaga akar tradisi budaya nenek moyangnya.
· Masyarakat yang sangat tanggap terhadap perubahan dan kemajuan kebudayaan.
· Menjunjung tingi semangat keagamaan dalam kehidupan kebudayaannya.
Masyarakat Kutai juga adalah masyarakat yang respon terhadap perubahan dankemajuan budaya. Hal ini dibuktikan dengan kesediaan masyarakat Kutai yangmenerima dan mengadaptasi budaya luar (India) ke dalam kehidupan masyarakat.Selain dari itu masyarakat Kutai dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggispirit keagamaan dalam kehidupan kebudayaanya. Penyebutan Brahmana sebagai pemimpin spiritual dan ritual keagamaan dalam yupa-prasasti yang mereka tulismenguatkan kesimpulan itu
3. Kehidupan Ekonomi
Letak geografis Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India. Kerajaan Kutai menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai, disamping pertanian.
Keterangan tertulis pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman pernah memberikan hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
D. Masa Keruntuhanya Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai berakhir pada saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam. Sejak tahun 1735 kerajaan Kutai Kartanegara yang semula rajanya bergelar Pangeran berubah menjadi bergelar Sultan (Sultan Aji Muhammad Idris) dan hingga sekarang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerajaan Kutai berada di kalimantan Timur, yaitu di sungai hulu Mahakam. Nama kerajaan ini disesuaikan dengan nama tempat penemuan prasasti, yaitu didaerah Kutai. Kaltim telah berdiri dan berkembang kerajaan yang mendapatkan pegaruh Hindu adalah beberapa penemuan berupa batu bertulis atau Prasasti. Tulisan itu ada pada tujuh tiang batu yang disebut Yupa. Yupa ini berfungsi utuk mengikat hewan Korban. Korban itu merupakan pwersembahan rakyat kepada para Dewa yang dipujanya.
kebudayaan yang ada. Kehidupan ekonomi masyarakat kutai sangat makmur, dengan bukti bahwa Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India. Kerajaan Kutai menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai, disamping pertanian.
Keterangan tertulis pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman pernah memberikan hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
Masa keruntuhan Kerajaan Kutai runtuh ketika Raja Dharma Setia tewas ditangan Raja Kutai Kartanegara. Raja Dhamarmasetia adalah anak dari Raja Mulawarman, cucu dari Raja Asmawarman, buyut dari Raja Kudungga. Dan Raja Dharma Setia adalah Raja terakhir diKerajaan Kutai .
B. Saran
Kita sebagai masyarakat Indonesia harus mencintai budaya
budaya yang ada saat ini. Peninggalan-peninggalan yang begitu besar di
Indonesia membuktikan bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya akan budaya.
Dengan cara merawat,melestarikan dan tidak merusak budaya yang ada itu juga
merupakan bukti cinta kita terhadapan peninggalan budaya diIndonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://ratnafitri11ips517.blogspot.co.id/2012/11/makalah-kerajaan-kutai.html
http://rangkumsejarah.blogspot.co.id/p/kerajaan-kutai.html
http://www.gurusejarah.com/2017/07/sejarah-lengkap-kerajaan-kutai.html
http://almaromikerajaankutai.blogspot.com/2016/09/makalah-kerajaan-kutai.html
http://myschool039.blogspot.com/2015/10/makalah-kerajaan-kutai.html
http://fiqriah982.blogspot.com/2017/09/makalah-kerajaan-kutai.html
Comments
Post a Comment