MAKALAH SISTEM DISPERSI
SISTEM DISPERSI
DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 1
1. USLIANI BAKKARA
2. AZIS SUWANDA
3. ELA HENTINA
4. SONYA
5. MIA FRANSISKA
SMA NEGERI 1 SIBABANGUN
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan nikmat dan hidayah kepada hamba-hamba-Nya sehingga bisa melakukan aktifitas sehari-hari. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw, yang telah berjasa menghantarkan umat manusia menuju akhlak yang mulia. Shalawat dan salam semoga pula dilimpahkan kepada keluarga, para sahabat dan pengikutnya yang setia hingga akhir hayat. Makalah yang kami beri judul “SISTEM DISPERSI” dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Kimia.Kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas kekurangan tersebut. Kami juga senantiasa membukatangan untuk menerima kritik dan saran yang membangun agar kelak kami bisa berkaryalebih baik lagi. Harapan kami, semoga karya kecil ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Sibabangun, April 2018
Kelompok 1 :
1. Usliani Bakkara
2. Azis Suwanda
3. Ela Hentina
4. Sonya
5. Mia Fransiska
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 3
A. Pengertian Sistem Dispersi .............................................................. 3
B. Perbandingan Sifat Larutan, Koloid dan Suspensi ......................... 4
BAB III PENUTUP ................................................................................... 6
A. Kesimpulan ..................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem koloid berhubungan dengan proses – proses di alam yang mencakup berbagai bidang. Hal itu dapat kita perhatikan di dalam tubuh makhluk hidup, yaitu makanan yang kita makan (dalam ukuran besar) sebelum digunakan oleh tubuh. Namun lebih dahulu diproses sehingga berbentuk koloid. Juga protoplasma dalam sel – sel makhluk hidup merupakan suatu koloid sehingga proses – proses dalam sel melibatkan system koloid.
Dalam kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang merupakan campuran dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata/ homogen.
Misalnya saja saat ibu membuatkan susu untuk adik, serbuk/ tepung susu bercampur secara merata dengan air panas. Udara mengandung juga sistem koloid, misalnya polutan padat yang terdispersi (tercampur) dalam udara, yaitu asap dan debu. Juga air yang terdispersi dalam udara yang disebut kabut merupakan sistem koloid. Mineral – mineral yang terdispersi dalam tanah, yang dibutuhkan oleh tumbuh – tumbuhan juga merupakan koloid. Penggunaan sabun untuk mandi dan mencuci berfungsi untuk membentuk koloid antara air dengan kotoran yang melekat (minyak). Campuran logam selenium dengan kaca lampu belakang mobil yang menghasilkan cahaya warna merah merupakan sistem koloid.
Sistem koloid dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan, salah satu contoh sistem koloid yang menguntungkan adalah penjernihan air dengan tawas ,air dan tawas merupakan koloid, sedangkan sistem koloid yang merugikan adalah adanya polusi udara akibat asap-asap yang timbul dari pabrik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Dispersi?
2. Apa yang dimaksud dengan Suspensi?
3. Apa yang dimaksud dengan Larutan?
4. Apa yang dimaksud dengan Koloid?
5. Apakah perbedaan antara Sistem Dispersi, Suspensi, Koloid, dan Larutan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Dispersi
Sistem Dispersi adalah penyebaran secara merata dari suatu zat ke dalam zat lain. Dalam larutan, terdiri dari zat terlarut yang dijumlahnya sedikit dan zat pelarut, yang jumlahnya lebih banyak. Umumnya, zat terlarut yang jumlahnya sedikit disebut fase terdispersi. Sedangkan zat pelarut yang jumlahnya lebih banyak dinamakan medium pendispersi.Jadi sistem dispersi adalah pencampuran antara fase terdispersi dengan medium pendispersi yang bercampur secara merata.
Berdasarkan ukuran partikelnya, sistem dispersi dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu, larutan, koloid, dan suspensi.
1. Suspensi adalah sistem dispersi dimana partikel yang ukurannya relatif besar merata didalam medium pendispersinya. Pada umumnya, sistem dispersi merupakan campuran yang heterogen.
Salah satu Contoh : campuran kopi dengan air. karena Ukuran partikel zat terdispersi di dalam suspensi lebih besar dari 10-5 (>100 nm) sehingga masih dapat diamati dengan mudah. Suspensi dapat disaring dengan kertas saring biasa.Contoh lainnya adalah Air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, dan campuran minyak dengan air.
2. Larutan merupakan campuran homogen karena tingkat ukuran partikelnya adalah molekul atau ion-ion sehingga sukar dipisahkan dengan penyaringan dan sentrifuge (pemusing). Ukuran pertikel zat terdispersi dan medium pendispersinya hampir sama, maka sifat zat pendispersi dalam larutan akan terpengaruh (berubah) dengan adanya zat terdispersi.
Salah satu Contoh : Larutan gula, karena ukuran partikel-partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat diamati (dibedakan) antara partikel pendispersi dan partikel terdispersi meskipun dengan menggunakan mikroskop ultra.Contoh lainnya adalah larutan garam, alkohol 70%, larutan cuka, spiritus, air laut, bensin, dan udara yang bersih.
3. Sistem Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel.
Salah satu Contoh : Air Susu, karena Partikel koloid dapat disaring dengan menggunakan suatu penyaring ultra. Berdasarkan sistem dispersinya, suatu koloid tampak seperti suspensi.akan tetapi, secara fisik tampak seperti larutan sehingga sering juga disebut istilah suspensi homogen.Contoh lainnya adalahSabun, jelli, mentega, selai, santan, dan mayornaise.
B. Perbandingan Sifat Larutan, Koloid dan Suspensi
Larutan (Dispersi Molekuler) |
Koloid (Dispersi Koloid) |
Suspensi (Dispersi Kasar) |
Contoh : larutan gula |
Contoh : susu |
Contoh : air kopi |
1. Homogen, tak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra 2. Diameter partikel lebih kecil dari 10-7 cm. 3. Satu fase 4. Stabil 5. Tak dapat disaring dan tak memisah ketika didiamkan 6. Jernih 7. Bersifat transparan dan meneruskan cahaya |
1. Secara makroskopis bersifat homogen tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra (campuran antara homogen dan heterogen) 2. Diameter partikel antara 10-7 sampai 10-5 cm. 3. Dua fase 4. pada umumnya stabil 5. tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra dan tak memisah ketika didiamkan 6. Tidak jernih |
1. Heterogen (Campuran) 2. Diameter partikel lebih besar dari 10-5 cm 3. Dua fase 4. Tidak stabil 5. Dapat disaring dan memisah ketika didiamkan 6. Tidak jernih 7. Dapat menghamburkan cahaya |
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Dispersi adalah penyebaran secara merata dari suatu zat ke dalam zat lain.
Berdasarkan ukuran partikelnya, sistem disperse dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu, larutan, koloid, dan suspensi.
· Suspensi adalah sistem dispersi dimana partikel yang ukurannya relatif besar merata didalam medium pendispersinya. Contohnya adalah campuran kopi dengan air, air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, dan campuran minyak dengan air.
· Larutan merupakan campuran homogen karena tingkat ukuran partikelnya adalah molekul atau ion-ion sehingga sukar dipisahkan dengan penyaringan dan sentrifuge (pemusing). Contohnya adalah Larutan gula, larutan garam, alkohol 70%, larutan cuka, spiritus, air laut, bensin, dan udara yang bersih.
· Sistem Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Contohnya adalah air Susu, Sabun, jelli, mentega, selai, santan, dan mayornaise.
DAFTAR PUSTAKA
http://dilaerwindachemstic.blogspot.com/p/sistem-dispersi.html
http://ely-hendriyani.blogspot.com/2012/03/makalah-sistem-koloid.html
http://nursyampoetrabungshu.blogspot.com/2012/05/laporan-kimia-sistem-disperesi.html
https://awalbarri.wordpress.com/2009/03/16/sistem-dispersi/
Comments
Post a Comment