MAKALAH KOLOID LIOFIL DAN LIOFOB
KOLOID LIOFIL DAN LIOFOB
DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 4
1. ARNI WATI
2. FAHRY AZHARI
3. INDRI WIDIA WULANDARI
4. SUCI SUKMA LESTARI
5. TRISNAWATI
SMA NEGERI 1 SIBABANGUN
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya pada kita semua sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “KOLOID LIOFIL DAN LIOFOB” ini dengan baik dan lancar, untuk melengkapi nilai di SMA Negeri 1 Sibabangun, dan mengembangkan kemampuan menulis kami.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebanyak – banyaknya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan Makalah ini, kami ucapkan banyak terima kasih. Semoga segala bantuan dan dukungan yang diberikan kepada kami, mendapat imbalan yang berlipat dari Allah Subhanahu Wata’ala, amin.
Kami menyadari dalam penulisan Makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan Makalah ini. Atas saran, kritik maupun bantuannya kami ucapkan terima kasih.
Semoga apa yang di tulis di Makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Sibabangun, April 2018
Kelompok 4 :
1. Arni Wati
2. Fahry Azhari
3. Indri Widia Wulandari
4. Suci Sukma Lestari
5. Trisnawati
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 2
A. Sol Liofil ......................................................................................... 2
B. Sol Liofob ....................................................................................... 3
BAB III PENUTUP ................................................................................... 4
A. Kesimpulan ..................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelajar adalah peserta didik yang memiliki potensi intelektuaklnya memiliki tugas pokok dalam pendidikan di sekolah, guna pengembangan kemampuan dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Dalam dua perspektif tersebut, maka potensi yang dimiliki perlu dikembangkan, salah satunya dengan cara mengaplikasikanya dalam sebuah praktik maupun Power Point yang akan di presentasikan oleh pelajar itu sendiri.
Akan banyak memberikan efek positif kepada pelajar, karena dengan melihat dan mempraktikannya langsung maka para pelajar akan lebih terbuka wawasan dan intelektualnya sehingga pelajar yang dibimbing oleh guru tersebut menerapkan konsep ideal yang dipelajarinya.
B. Tujuan
Untuk mengetahui bentuk – bentuk sekaligus penjelasan mengenai Liofil dan Liofob.
BAB II
PEMBAHASAN
Koloid yang medium pendispersinya zat cair disebut sol dan dibedakan menjadi:
- Koloid Liofil, dan
- Koloid Liofob
Jika medium pendispersinya menggunakan air maka koloid merupakan sol yang dapat digolongkan menjadi:
- Koloid Hidrofil, dan
- Koloid Hidrofob
A. Sol Liofil
Liofil berarti suka cairan (Yunani: lio = cairan, philia = suka). Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya.
Sol liofil lebih kental dari medium pendispersinya dan tidak akan mengalami penggumpalan bila ditambahkan sedikit elektrolit. Oleh karenanya koloid dari sol liofil lebih stabil jika dibandingkan dengan koloid liofob. Zat pendispersi dari suatu sol liofil dapat dipisahkan dari medium pendispersinya dengan cara penguapan atau pengendapan. Koloid yang sudah dipisahkan dapat kembali menjadi sol liofil dengan menambahkan air lagi sebagai medium pendispersi. Jadi, pembentukan sol liofil bersifat reversibel . Contoh Liofil :Agar-agar, Susu, dan Santen.
Koloid liofil yang fase terdispersinya banyak sekali menyerap medium pendispersi, akan menjadi sangat kental dan hampir padat atau setengah padat dinamakan gel.Gel dapat dibuat dari sol liofil dengan jalan menguapkan medium pendispersinya.
Contoh gel : Selai, Ongol-ongol, Dodol, dan Jelly.
B. Sol Liofob
Berarti tidak suka cairan (Yunani: lio = cairan, phobia = takut atau benci). Suatu koloid disebut koloid liofob jika gaya tarik-menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Jika medium pendispersi dari sol liofob diuapkan atau digumpalkan dengan larutan elektrolit, sampai zat terdispersi terpisah dari medium pendispersi, maka tidak akan dapat membentuk sol liofob lagi walau ditambah air sebagai medium pendispersi. Sol liofob bersifat irreversible.
Contoh Koloid Hidrofil : Agar-agar, Sabun, Lem, dan Cat.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari semua yang telah kami tulis, kami dapat menyimpulkan bahwa Liofil dan Liofob banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan menjadi energi untuk kebutuhan kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Hernanto, Ari dan Ruminten. 2006. Kimia 2 untuk SMA/MA kelas XI.
Sukaharjo: Seti-Aji
Johari, JMC dan M. Rahmawati. 2009. Kimia SMA/ MA untuk kelas XI.
Jakarta: Erlangga
Comments
Post a Comment