MAKALAH KERAJAAN MAJAPAHIT
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya. Adapun judul makalah yang penulis ajukan adalah “KERAJAAN MAJAPAHIT”
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia. Dalam mempersiapkan, menyusun, dan menyelesaikan makalah ini, penulis tidak lepas dari berbagai kesulitan dan hambatan yang dihadapi.
Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran, kritik, serta masukannya yang bersifat membangun tentunya demi perbaikan dan pengembangan di dalam menyusun makalah di masa mendatang.
Pinangsori, September 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 2
A. Sejarah Kerajaan Majapahit ............................................................ 2
B. Masa Kejayaan Majapahit ............................................................... 2
C. Aspek Kehidupan Kerajaan Majapahit ........................................... 4
D. Sistem Masa Pemerintahan Kerajaan Majapahit ............................. 7
E. Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit ...................................... 7
BAB III PENUTUP .................................................................................. 8
A. Kesimpulan ..................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Majapahit adalah sebuah kerajaan kuno di Indonesia yang berpusat di Jawa Timur danpernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M oleh Raden wijaya, tepatnya di daerah Trowulan yang sekarang menjadi mojokerto. Berdirinya kerajaan majapahit merupakan kelanjutan dari kerajaan singosari yang runtuh akibat serangan dari bangsa Mongol. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa kekuasaan Hayam Wuruk yg berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. Majapahit menguasai kerajaan-kerajaan lain di semenanjung Malaya Borneo Sumatra Bali dan Filipina.
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yg menguasai Semenanjung Malaya dan dianggap sebagai salah satu karajaan terbesar di Indonesia dan mampu menciptakan perubahan besar dalam waktu relatif singkat. Kekuasaan terbentang di Sumatra Semenanjung Malaya Borneo hingga Indonesia timur meskipun wilayah kekuasaan masih diperdebatkan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan masa perkembangan kerajaan majapahit?
2. Apa yang menyebabkan runtuhnya kerajaan majapahit?
3. Bagaimana aspek kehidupan kerajaan majapahit?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Kerajaan Majapahit
Pada saat terjadi serangan Jayakatwang, Raden Wijaya bertugas menghadang bagian utara, ternyata serangan yang lebih besar justru dilancarkan dari selatan. Maka ketika Raden Wijaya kembali ke istana, ia melihat istana kerajaan singasari hampir habis dilalap api dan mendengar kertanegara telah terbunuh bersama pembesar-pembesar lainnya. Akhirnya ia pembesar- pembasar lainnya. Akhirnya ia melarikan diri bersama sisa-sisa tentaranya yang masih setia dan dibantu penduduk desa kugagu. Setelah merasa aman ia pergi ke madura meminta perlindungan dari Aryawiraraja. Berkat bantuannya ia berhasil menduduki tahta, dengan menghadiahkan daerah tarik kepada Raden Wijaya sebagai daerah kekuasaannya.
Ketika tentara mongol datang ke jawa dengan dipimpin Shih-Pi, Ike-Mise, dan Kau-Hsing dengan tujuan menghukum kertanegara, maka Raden Wijaya memanfaatkan situasi itu untuk bekerjasama menyerang jayakatwang. Setelah Jayakatwang, terbunuh tentara mongol berpesta pora merayakan kemenangannya. Kesempatan itu pula dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untukk berbalik melawan tentara Mongol, sehingga tentara Mongol terusir dari jawa dan pulang ke negrinya. Maka tahun 1293 Raden Wijaya naik tahta dan bergelar Sri Kertajasa Jayawardhana.
B. Masa Kejayaan Majapahit
Bidadari Majapahit yang anggun, arca cetakan emasapsara (bidadari surgawi) gaya khas Majapahit menggambarkan dengan sempurna zaman kerajaan Majapahit sebagai "zaman keemasan" nusantara. Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah. Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, Semenajung Malaya, Kalimantan Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) sebagian kepulauan Filipina. Sumber ini menunjukkan batas terluas sekaligus puncak kejayaan Kemaharajaan Majapahit.
Namun demikian, batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan tersebut tampaknya tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yang mungkin berupa monopoli oleh raja. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok. Selain melancarkan serangan dan ekspedisi militer, Majapahit juga menempuh jalan diplomasi dan menjalin persekutuan. Kemungkinan karena didorong alasan politik, Hayam Wuruk berhasrat mempersunting Citraresmi (Pitaloka), putri Kerajaan Sunda sebagai Permaisurinya. Pihak Sunda menganggap lamaran ini sebagai perjanjian persekutuan.
Pada 1357 rombongan raja Sunda beserta keluarga dan pengawalnya bertolak ke Majapahit mengantarkan sang putri untuk dinikahkan dengan Hayam Wuruk. Akan tetapi Gajah Mada melihat hal ini sebagai peluang untuk memaksa kerajaan Sunda takluk di bawah Majapahit. Pertarungan antara keluarga kerajaan Sunda dengan tentara Majapahit di lapangan Bubat tidak terelakkan. Meski dengan gagah berani memberikan perlawanan, keluarga kerajaan Sunda kewalahan dan akhirnya dikalahkan. Hampir seluruh rombongan keluarga kerajaan Sunda dapat dibinasakan secara kejam. Tradisi menyebutkan bahwa sang putri yang kecewa, dengan hati remuk redam melakukan "bela pati", bunuh diri untuk membela kehormatan negaranya. Kisah Pasunda Bubat menjadi tema utama dalam naskah Kidung Sunda yang disusun pada zaman kemudian di Bali dan juga naskah Carita Parahiyangan.
Kisah ini disinggung dalam Pararaton tetapi sama sekali tidak disebutkan dalam Nagarakretagama. Kakawin Nagarakretagama yang disusun pada tahun 1365 menyebutkan budaya Keraton yang adiluhung, anggun, dan canggih, dengan cita rasa seni dan sastra yang halus dan tinggi, serta sistem ritual keagamaan yang rumit. Sang pujangga menggambarkan Majapahit sebagai pusat mandala raksasa yang membentang dari Sumatra ke Papiua, mencakup Semenanjung Malaya dan Maluku. Tradisi lokal di berbagai daerah di Nusantara masih mencatat kisah legenda mengenai kekuasaan Majapahit. Administrasi pemerintahan langsung oleh kerajaan Majapahit hanya mencakup wilayah Jawa Timur dan Bali, di luar daerah itu hanya semacam pemerintahan otonomi luas, pembayaran upeti berkala, dan pengakuan kedaulatan Majapahit atas mereka. Akan tetapi segala pemberontakan atau tantangan bagi ketuanan Majapahit atas daerah itu dapat mengundang reaksi keras.
Pada tahun 1377, beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada, Majapahit melancarkan serangan laut untuk menumpas pemberontakan di Palembang. Meskipun penguasa Majapahit memperluas kekuasaannya pada berbagai pulau dan kadang-kadang menyerang kerajaan tetangga, perhatian utama Majapahit nampaknya adalah mendapatkan porsi terbesar dan mengendalikan perdagangan di kepulauan Nusantara. Pada saat inilah pedagang muslim dan penyebar agama Islam mulai memasuki kawasan ini.
C. Aspek Kehidupan Kerajaan Majapahit
1. Kehidupan Sosial Kerajaan Majapahit
Pola tata masyarakat majapahit dibedakan atas lapisan lapisan masyarakat yang perbedaannya lebih bersifat statis. Walaupun di Majapahit terdapat empat kasta seperti diindia, yang lebih dikenal dengan catur warna, tetapi hanya bersifat teoritis dalam literatur istana.
Pola ini dibedakan menjadi empat golongan masyarakat, yaitu brahmana, ksatria, waisya dan sudra. Brahmana (kaum pendeta) mempunyai kewajiban menjalankan enam dharma, yaitu mengajar, belajar, melakukan persajian untuk diri sendiri dan oranglain.
Dari aspek kedudukan kaum wanita dalam kerajaan majapahit, mereka mempunyai status yang lebih rendah dari para lelaki.
2. Kehidupan Budaya Kerajaan Majapahit
Bukti-bukti perkembangan kebudayaan di kerajaan Majapahit dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan seperti candi antara lain, candi panataran (blitar), candi tegalwangi dan surawana (pare, kediri), dan candi sawentar (blitar). Bidang sastra antara lain, kitab negarakertagama, kitab arjunawiwaha, dan kitab kunjarakarna.
3. Kehidupan Politik kerajaan majapahit
Raja kertanegara wafat pada tahun 1291 M, ketika keraton singasari saat itu secara mendadak oleh jayakatwang (keturunan raja kediri). Dalam serangan itu raden wijaya, menantu kertanegara, berhasil meloloskan diri dan lari ke madura untuk meminta perlindungan dari bupati arya wiraraja. Atas bantuan dari arya wiraraja, raden wijaya diterima dan diampuni oleh jayakatwang dan diberikan sebidang tanah di tarik.
4. Peninggalan sejarah
Berita mengenai Kerajaan Majapahit berasal dari berbagai sumber sebagai berikut:
· prasasti butak, yang memberi informasi keruntuhan Kerajaan Singosari dan Perjuangan Raden Wijaya dalam mendirikan Majapahit.
· kidung harsawijaya
· kitab pararaton, yang memberi informasi riwayat raja-raja dalam pemerintahan Kerajaan Singosari dan Majapahit.
· kitab negarakertagama, yang memberi informasi riwayat raja-raja dalam pemerintahan Kerajaan Singosari dan Majapahit.
· kitab sutasoma
· kitab sundayana
· kitab ranggalawe
· kitab sorandaka
· kitab usaha jawa, menjelaskan tentang penaklukan pulau Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar. buku ying yai, menceritakan tentang keadaan masyarakat dan kota majapahit tahun 1418 masa dinasty ming, menceritakan tentang stuktur dan filsafat majapahit pada tahun 1368-1643 berita portugis (1518), yang menceritakan tentang budaya majapahit.
· Candi Wringin Lawang, Berupa bangunan gapura agung dari bahan bata merah dengan luas dasar 13 x 11 meter dan tinggi 15,5 meter dengan arsitektur candi bentar atau “candi terbelah” yang sampai sekarang sering diaplikasikan dalam gaya arsitektur Bali. Fungsi utama bangunan ini diduga adalah sebagai pintu gerbang menuju kawasan utama di ibukota kerajaan Majapahit. Lokasinya sangat mudah dijangkau karena terlihat dari jalan utama Surabaya-Solo, tepatnya di daerah Brangkal, sebelum memasuki wilayah Trowulan.
· Candi Brahu, Berlokasi di kawasan Bejijong, Trowulan yang sekarang merupakan sentra pengrajin Kuningan dan Patung Batu. Candi Brahu adalah bangunan suci peribadatan yang dipergunakan untuk memuliakan anggota keluarga kerajaan yang telah wafat. Konon 4 raja pertama kerajaan Majapahit yang wafat diperabukan/dikremasi di kompleks bangunan candi Brahu.
D. Sistem Masa Pemerintahan Kerajaan Majapahit
Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yang teratur pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan tampak struktur dan birokrasi tersebut tidak banyak berubah selama perkembangan sejarahnya.
Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan dengan para putra dan kerabat dekat raja memiliki kedudukan tinggi. Perintah raja biasanya diturunkan kepada pejabat-pejabat dibawah, antara lain :
1) Rakryan Mahamantri Katrini biasa dijabat putra-putra raja
2) Rakryan Mantri Pakiran dewan menteri yang melaksanakan pemerintahan.
3) Dharmmadhyaksa para pejabat hukum keagamaan
4) Dharmmaupapatti para pejabat keagaamaan
E. Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit
Berita tradisi menyebutkan, bahwa kerajaan majapahit runtuh pada tahun saka 1400 (1478 M) dan saat keruntuhannya tersebut dilambnagkan dengan candrasengkala ‘sirna-ilang-kertining-bumi’ (serat kanda)dan disebutkan pula bahwa keruntuhan kerajaann majapahit ini disebabkan oleh karena serangan dari kerajaan islam demak. Hal ini bisa dikatakan tidak benar sama sekali.
Bukti-bukti sejarah yang ada (yang berupa prasasti-prasasti batu) menjelaskan kepad kita bahwa sebenarnya Majapahit belum runtuh dan masih berdiri untuk jangka waktu yang cukup lama. Prasasti-prasasti batu yang berasal dari tahn 1486 M, masih menyebutkan adanya kekuasaan kerajaan majapahit dengan rajanya yang berkuasa waktu itu bernama Dyah Ranawijaya yang bergelar Girindrawarddhana.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan Majapahit Didirikan tahun 1293 oleh Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardana yang merupakan keturunan Ken Arok raja Singosari.
Secara geografis letak kerajaan Majapahit sangat strategis karena adanya di daerah lembah sungai yang luas, yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo, serta anak sungainya yang dapat dilayari sampai ke hulu. Raja-raja yang memerintah di Majapahit merupakan keturunan dari raja-raja Singhasari, dengan raja pertamanya bernama Raden Wijaya.
Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah.
Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389, Majapahit memasuki masa kemunduran akibat konflik perebutan takhta.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami banyak berharap para pendengar dan pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://amaliahisnajm.blogspot.co.id/2014/12/makalah-kerajaan-majapahit.html
http://hanatikah.blogspot.co.id/2015/02/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://gudangmakalahpendidikan.blogspot.com/2016/11/makalah-sejarah-kerajaan-majapahit.html
Comments
Post a Comment