MAKALAH KDKA TEORI DOROTHE E. OREM
MAKALAH KDKA TEORI DOROTHE E. OREM
DisusunOleh :
Nama : Sindy Aulia Putri
NPM.2010070170065
Jamaliun Pasaribu
NPM. 2010070170071
Semester : I (Satu)
Mata Kuliah : KDKA
Dosen Pembimbing : Ns. Anggra Trisna Anajani, M.Kep.
FAKULTAS VOKASI
KEPERAWATAN ANASTESIOLOGI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
2020
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi yang berjudul “Makalah Kdka Teori Dorothe E. Orem“.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak, untuk itu melalui kata pengantar ini penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Dan tidak pula penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah KDKA Ibu Ns. Anggra Trisna Anajani, M.Kep.
Sebagai bantuan dan dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada penulis dapat diterima dan menjadi amal sholeh dan diterima Allah sebagai sebuah kebaikan. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan semua pembaca pada umumnya .
Padang, September 2020
Penyusun
Sindy Aulia Putri
NPM. 2010070170065
Jamaliun Pasaribu
NPM. 2010070170071
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Tujuan......................................................................................... 1
1.3 Manfaat...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 2
2.1 Definisi Keperawatan Menurut Orem........................................ 2
2.2 Teori Keperawatan Menurut Dorothea Orem ............................ 2
BAB III PENUTUP................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan.................................................................................. 6
3.2 Saran............................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keperawatan merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang professional.ditunjukan pada individu, keluarga , kelompok dan masyarakat baik dalam keadaan sehat maupun sakit yang bersifat holistic dan komprehensif guna untuk pendekatan proses keperawatan.
Pelayanan yang diberikan perawat sangat mempengaruhi mutu asuhan keperawatan yang di dapatkan oleh klien. Maka perawat harus mampu memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dengan mempelajari dan mengembangkan ilmu serta praktik keperawatan melalui penggunaan model konseptual dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien .
Teori keperawatan kita perhatikan, kesemua teori tersebut akan berorientasi pada satu bidang cakupan dalam keperawatan, misalkan Nightingale menyoroti masalah lingkungan, Henderson lebih pada pemenuhan kebutuhan dasarnya, selain itu ada juga teori yang berorientasi pada optimalisasi peran klien dalam proses penyembuhanya. Semua teori tersebut bersinergi dalam membentuk suatu sistem yang holistik dengan penjelasan masalah yang detail, sehingga mampu memberikan konstribusi dalam memberikan arah asuhan.
1.2 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian keperawatan menurut Dorethea E Orem
2. Untuk mengetahui teori Dorothe E Orem yang meliputi : teori self care, teori self care deficit , teori nursing system
1.3 Manfaat
Agar mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Dorothea Orem dalam memahami konsep teori self care sehingga bisa lebih mengerti terhadap pasien dengan kebutuhan-kebutuhan yang khusus.
BAB II
TEORI
2.1 Defenisi Keperawatan Menurut Orem
Menurut orem 1971 teori keperawatan adalah pelayanan manusia yang berpusat kepada kebutuhan manusia untuk mengatur diri bagaimana secara terus menerus dapat menunjang kesehatan dan kehidupan,sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan dapat memahami akibat-akibatnya.
Askep dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mampu untuk merawat diri sendiri sehingga membantu untuk memenuhi kebutuhan hidup nya. Ini disebut juga teori sefl care (perawatan diri ) atau self care deficit teori. Orang dewasa dapat merawat dirinya sendiri,sedangkan bayi,lansia,dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk beraktivitas dalam kehidupannya.
Menurut Orem (2001), perawatan merupakan fokus khusus pada manusia yangmembedakan keperawatan dari pelayanan masyarakat lainnya. Dari sudut pandang ini, peran keperawatan dalam masyarakat untuk memampukan individu dalam
2.2 Teori Keperawatan Menurut Dorothea Orem
Teori ini menjelaskan bagaimana individu dapat memenuhi kebutuhan dan menolong keperawatannya sendiri.lalu orem membuat teori tentang self care deficit of nursing.
1. Klien :ketidakmampuan mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atau koping dan efeknya baik individu atau kelompok.
2. Sehat:kemampuan seseorang memenuhi self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan perkembangan
3. Lingkungan :dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk di dalamnya tetapi tidak spesifik.
4. Keperawatan :pelayan untuk membantu individu,keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan selfcare.
Kemudian teori dari orem tersebut dijabarkan kembali menjadi 3 teori :
1. Self Care
Self care adalah praktek kegiatan seseorang untuk membentuk prilaku mereka dalam memelihara kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan. jika selfcare dilakukan dengan efektif maka akan membantu membentuk integritas struktul dan fungsi manusia yang erat kaitannya dengan perkembangan manusia.
Self care agency merupakan kemampuan manusia atau kekuatan untuk melakukan self care. Umur, jenis kelamin, status perkembangan, status kesehatan, orientasi social, budaya, system perawatan kesehatan, system keluarga,pola kehidupan, lingkungan serta ketersediaan sumber termasuk hal-hal yang mempengaruhi self care.
Totalitas dari tindakan self care yang diinisiatifkan dan dibentuk untuk memenuhi kebutuhan self care dengan menggunakan metode yang valid berhubungan dengan tindakan yang akan dilakukan disebut dengan self care therapeutic .
Orem mengidentifikasikan 3 kategori self care :
a. Universal meliputi :air, makanan, udara, eliminasi , aktifitas dan istirahat, pencegahan kerusakan hidup, kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia, solitude.
b. Perubahan kesehatan terjadinya perubahan struktur normal dan kerusakan integritas individu untuk melakukan self care akibat suatu penyakit atau injury.
c. Developmental ,lebih khusus dari universal berhubungan dengan kondisi yang meningkatkan proses pengembangan siklus kehidupan ex: pekerjaan baru, perubahan struktur, dan kehilangan rambut, penyesuaian diri terhadap perubahan usia dan perubahan bentuk tubuh.
2. Sefl Care Deficite
Dalam teori ini keperawatan diberikan jika seseorang dewasa(atau pada kasus ketergantungan ) yang tidak mampu dalam melakukan aktivitas secara efektif .keperawatan diberikan jika kemampuan merawat berkurang /tidak dapat terpenuhi atau adanya ketergantungan. orem merincikan menjadi 5 metode yang dapat digunakan dalam membantu self care.
a. Memberikan petunjuk dan pengarahan
b. Memberikan dukungan fisik dan physiologi
c. Tindakan untuk atau lakukan untuk orang lain
d. Pendidikan. perawat membantu seseorang dengan menggunakan beberapa /semua metode dalam memenuhi self care
e. Memberikan dan memelihara lingkungan yang mendukung pengembangan personal .
Perawat harus mampu mengkaji kondisi klien untuk menetukan metode yang tepat. Orem mendefenisikan 5 area aktivitas praktek keperawatan :
a. Membina dan menjaga hubungan antara perawat dank lien baik individu, keluarga, atau kelompok sampai ia pulang.
b. Menentukan kondisi klien yang memerlukan bantuan perawat.
c. Memberi respon terhadap permintaan, keinginan, dan kebutuhan klian akan kontak dan bantuan perawat
d. Menetapkan, memberikan dan meregulasi bantuan secara lansung pada klien.
e. Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan askep dengan kegiatan sehari-hari klien, perawatan kesehatan lain, pemberian pelayanan social dan pendidik yang dibutuhkan atau yang sedang diterima.
“teori self care deficit diterapkan bila kebutuhan melebihi kemampuan perawatan, kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi di prediksi untuk masa yang akan datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan dan anak yang belum dewasa”
3. Nursing System
Nursing system didesain oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self care dan kemampuan pasien melakukan self care.jika ada self care deficit, Self care agency dan kebutuhan self care therapeutic maka keperawatan akan diberikan. Nursing system merupakan suatu propeti atau atribut yang lengkap diberikan untuk orang–orang yang telah di didik dan dilatih sebagai perawat yang dapat melakukan , mengetahui dan membantu orang lain untuk menemukan kebutuhan self care therapeutic mereka, melalui pelatihan dan pengembangan self care agency.
Orem mengidentifikasi 3 klarifikasi nursing system yaitu:
a. Wholly compensatory system
Dimana individu tidak dapat melakukan self care dan menerima self care secara lansung serta ambukasi harus dikontrol dan pergerakan dimanipulatif atau adanya alasan-alasan medis tertentu.
ada 3 kondisi yang termasuk dalam kategori ini misalnya koma,dapat membuat keputusan, observasi atau pilihan tentang self care tetapi tidak dapat melakukan ambulasi dan pergerakan menipulatif, tidak mampu membuat keputusan yang tepat tentang self care.
b. Partly compensatory nursing system
Suatu kondisi dimana antara perawat dank lien melakukan tindakan lain dan perawat atau pasien mempunyai peran yang besar untuk mengukur kemampuan melakukan self care
c. Supportive educative system
Pada system ini orang dapat belajar membentuk internal atau external self care tetapi tidak dapat melakukannya tanpa bantuan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan mempelajari makalah ini dapat disimpulkan perawat harus memahami apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar.
Teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan –kebutuhan self care dan merekan mempunyai hak untuk memperolehnya sendiri kecuali jika tidak mampu.dengan demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpatisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan.
3.2 Saran
Untuk dapat menerapkan makalah ini di perlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga di peroleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutic.
Jika self care dibentuk dengan efektif maka hal tersebut akan membantu membentuk integritas struktur dan fungsi manusia dan erat kaitannya dengan perkembangan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz Alimul H, 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
Zaidin Ali, 2001. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika.
http://www.kapukonline.com/2012/02/konsepkeperawatandorotheaeorem.html
BIK_Vol_2_No_2_9_Abi_Muhlisin.pdf
Potter, patricia A. 2005. buku ajarfundemental keperawatan. Edisi 4. Jakarta : EGC
Nursalam.(2001).Proses dan Dokumentasi Keperawatan, Konsep dan Praktek.Jakarta: Salemba Medika
Goerge,B. Julia . 1995. Nursing theories the base for professional nursing practice.fourth editionhttp://www.sentra-edukasi.com/2011/07/teori-keperawatan-orem pada.htm1#.ShnqxWcT19Q
Comments
Post a Comment