MAKALAH KALIMAT EFEKTIF
KALIMAT EFEKTIF
DISUSUN
O
L
E
H
NAMA : NURMAULINA
NPM : 201117
SEMESTER : I – A
MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA
DOSEN : HERIYAWAN HUTAGALUNG, S.Pd, M.Pd
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AL-WASHLIYA (STIE)
SIBOLGA/TAPANULI TENGAH
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kalimat Efektif” dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah mengalami berbagai hal baik suka maupun duka. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas terselesainya makalah ini, maka dengan tulus penulis sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan judul makalah ini.
Sibolga, Januari 2021
Penyusun
NURMAULINA
NPM. 201117
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 3
A. Pengertian Kalimat Efektif ............................................................. 3
B. Ciri Khas Kalimat Efektif ............................................................... 4
C. Syarat-Syarat Kalimat Efektif ........................................................ 9
BAB III PENUTUP................................................................................... 10
A. Kesimpulan ..................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan manusia yang lainnya dengan tujuan menyampaikan maksud dari si pembicara. Bahasa tentu memiliki unsur atau aturan yang digunakan agar dapat lebih mudah di pahami oleh lawan bicara. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah (Mustakim, 1994:86).
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.
Dalam berkomunikasi dengan orang lain, kita mengenal bahasa lisan dan bahasa tulisan. Kedua bahasa ini sering menimbulkan kesalahpahaman. Penggunaan kalimat yang baik dan benar (yang disebut kalimat efektif) akan memudahkan pemahanam orang lain sehingga kesalahpahaman yang sering terjadi dapat terhindarkan.
Untuk menjadikan kalimat yang diucapkan atau ditulis mudah dimengerti oleh orang lain, ada dua syarat yang harus dipenuhi. Pertama, kalimat tersebut secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis. Kedua, kalimat tersebut sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. Faktor yang menjadikan gagasan diterima dengan baik adalah penggunaan kalimat yang baik dan benar serta penggunaan huruf dan tanda baca yang sesuai dengan kaidah tatabahasa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?
2. Apa ciri-ciri kalimat efektif?
3. Apa syarat yang mendasari kalimat efektif?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah dan ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula.
Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa :
1. Menurut (Rahayu: 2007)
Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca.
2. Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001
Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat.
3. Arifin: 1989
Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca.
4. Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009
Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca.
5. Arif HP: 2013
Kalimat efektif di pahami sebagai sebuah kalimat yang dapat membantu menjelaskan sesuatu persoalan secara lebih singkat jelas padat dan mudah di mengerti serta di artikan.
B. Ciri Khas Kalimat Efektif
Kalimat efektif memiliki ciri-ciri yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut :
1. Kesepadanan
Kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat memiliki beberapa ciri:
a) Kalimat mempunyai subyek dan predikat yang jelas.
Contoh:
§ Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (salah)
§ Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah (benar)
- Bagi semua siswa kelas VII harus mengikuti kegiatan studi tur (tidak efektif).
§ Semua siswa kelas VII harus mengikuti kegiatan studi tour (efektif).
- Kepada hadirin dimohon berdiri.(tidak efektif) Kata depan kepada pada kalimat di atas tidak berfungsi apa-apa, bahkan justru mengganggu kesepadanan sebuah kalimat.
§ Kalimat tersebut akan lebih baik (sepadan) kalau kata depan kepada dihilangkan sehingga menjadi: Hadirin dimohon berdiri. (efektif )
§ Penyusunan makalah itu saya dibantu oleh para guru. [Salah]
§ Dalam menyusun makalah itu, saya dibantu oleh para guru. [Benar]
§ Anin yang berangkat ke sekolah. [Salah]
§ Anin berangkat ke sekolah. [Benar]
§ Bagi semua penduduk harus ber-KTP. [Salah]
§ Semua penduduk harus ber-KTP. [Benar]
b) Tidak terdapat subyek yang ganda
Contoh:
§ Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak efektif)
§ Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif)
§ Penyusunan laporan itu saya, dibantu oleh para dosen.
§ Dalam penyusunan laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.
§ Penyusunan disertasi ini saya dibimbing oleh para promotor.
§ Penyusunan disertasi ini dibimbing oleh para promotor.
§ Saya dibimbing oleh para promotor ketika menyusun disertasi ini.
§ Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)
§ Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)
c) Kata penghubung antar kalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.
Contoh :
§ Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
§ Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu , kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
- Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa (tidak efektif)
- Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh warga desa(efektif)
- Gedung belum selesai dibangun. Sehingga para siswa belajar di halamansekolah.
- Perusahaan jamu Sehat sudah memiliki surat ijin departemen kesehatan.
- Gedung belum selesai dibangun sehingga para siswa belajar di halamansekolah.
- Perusahaan jamu Sehat sudah memiliki surat ijin departemen kesehatansedangkan perusahaan jamu Subur hanya memiliki suraj ijin usaha
d) Predikat kalimat tidak didahului oleh kata “yang".
Contoh:
§ Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa melayu. (salah)
§ Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu. (benar)
§ Beasiswa yang berasal dari luar negeri.
§ Kantor kami yang terletak di depan kampus Universitas Brawijaya Malang.
§ Beasiswa itu berasal dari luar negeri.
§ Kantor kami terletak di depan kampus Universitas Brawijaya Malang
2. Keparalelan (Kesejajaran)
Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Contoh :
§ Mawar memetiki setangkai bunga. (tidak paralel karena memetiki menunjukkan kegiatan berulang, tidak dapat disandingkan dengan setangkai)
§ Mawar memetik setangkai bunga. (paralel)
- Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan pengaplikasian definisi kalimat efektif. (Tidak paralel)
- Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan mengaplikasikan definisi kalimat efektif. (Paralel)
- Ami menulisi surat. (Tidak paralel makna)
- Ami menulis surat. (Paralel)
§ Rizky menolong anak itu dengan digendongnya ke pinggir jalan. [Salah]
§ Rizky menolong anak itu dengan menggendongnya ke pinggir jalan. [Benar]
§ Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes. [Salah]
§ Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes. [Benar]
3. Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Hal ini dikarenakan, penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk dapat melakukan penghematan, yaitu:
a) Menghilangkan pengulangan subjek.
b) Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
c) Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
d) Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
Contoh:
§ Bisnis online memunculkan banyak para pelaku-pelaku bisnis baru. (tidak hemat)
§ Bisnis online memunculkan banyak pelaku bisnis baru.(hemat)
§ Karena ia tidak masuk sekolah, dia tidak mengumpulkan tugas. [Salah]
§ Karena tidak masuk sekolah, dia tidak mengumpulkan tugas. [Benar]
§ Andi sudah bekerja sejak dari pagi. [Salah]
§ Andi sudah bekerja sejak pagi. [Benar]
§ Beberapa murid-murid sudah menyelesaikan ujian. [Salah]
§ Beberapa murid sudah menyelesaikan ujian. [Benar]
- Saya hanya memiliki 3 buah buku saja. (Tidak hemat)
- Saya hanya memiliki 3 buah buku. (Hemat)
4. Ketegasan
Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.
a) Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Contoh:
§ Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan Negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
§ Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. (ketegasan)
Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan mengubah posisi kalimat.
§ Sudah saya baca buku itu. (penekanan pada baca buku)
§ Buku itu sudah saya baca. (penekanan pada Buku itu)
§ Presiden menegaskan agar kita selalu hidup disiplin.
b) Membuat urutan kata yang bertahap
Contoh:
§ Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
Seharusnya:
§ Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
- Pertemuan itu dihadiri oleh menteri pendidikan, gubernur dan presiden. (Tidak efektif)
- Pertemuan itu dihadiri oleh presiden, menteri pendidikan dan gubernur. (Efektif)
c) Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh:
§ Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat mengharukan
- Suroto ayah yang baik, ayah yang rela berkorban demi anak-anaknya.
- Sudah merupakan kewajiban bagi mahasiswa untuk belajar, belajar, dan belajar.
d) Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan
Contoh:
§ Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
- Perusahaan itu tidak bangkrut, tetapi berkembang dengan pesat.
- Surti kurus, tetapi jago makan.
e) Mempergunakan partikel penekanan (penegasan). Seperti partikel –lah, -pun, dan –kah
Contoh:
§ Saudaralah yang bertanggung jawab.
- Buanglah semua sampah itu!
- Jangankan emas uang pun aku tak punya.
5. Kelogisan
Kalimat dikatakan efektif jika dapat diterima oleh akal sehat.
Contoh:
§ Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
§ Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
- Waktu dan tempat kami persilahkan! (Tidak logis)
- Bapak kepala sekolah, kami persilahkan maju ke mimbar! (Logis)
- Waktu dan tempat kami persilahkan! (tidak efektif).
- Bapak dekan kami persilahkan! (efektif).
C. Syarat-Syarat Kalimat Efektif
Syarat-syarat kalimat efektif adalah sebagai berikut:
1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.
3. Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya.
4. Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis.
5. Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan tepat.
6. Sistematis dan tidak bertele-tele.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalimat Efektif merupakan kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas maknanya, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Suatu kalimat dapat dikatakan kalimat efektif apabila memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu, Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya, Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis, Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan cepat, dan Sistematis tidak bertele-tele.
Suatu kalimat efektif harus memiliki ciri-ciri yaitu, kesepadanan struktur, kepararelan bentuk, kehematan kata, ketegasan, dan kelogisan.
B. Saran
Penulis menyarankan kita semua, agar dapat membedakan mana kalimat yang efektif dan mana yang tidak. Agar komunikasi dapat berjalan dengan baik. Apalagi kedepannya kita akan menjadi seorang pendidik. Tentulah kita harus tau menggunakan kalimat efektif agar nantinya peserta didik kita dapat memahami dengan jelas apa yang kita sampaikan baik berupa penjelasan atau perkataan maupun tulisan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kelasindonesia.com/2015/02/pengertian-kalimat-efektif-adalah-beserta-contoh-lengkap.html
https://www.gurupendidikan.co.id/kalimat-efektif/
https://melatisyukrina.blogspot.com/2017/01/makalah-kalimat-efektif.html
Comments
Post a Comment